Friday, October 11, 2013

Tumimbal Lahir?


Istilah "tumimbal lahir" adalah suatu misteri tersendiri yang saya belum ketemu jawabannya. Kata ini tidak ada di KBBI (http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php), kata dasar "tumimbal" juga tidak diketahui, apakah kata dasarnya "tumim" atau "mimbal" atau "tumimbal" sendiri sudah merupakan kata dasar. Kata ini juga tidak pernah disebut KECUALI dalam artikel-artikel dan istilah umat Buddha di Indonesia.

Sebenarnya maksud "tumimbal lahir" adalah kelahiran kembali, atau dalam bahasa Inggris adalah "rebirth", atau "punabvhava" dalam bahasa Pali. Saya pribadi memilih menyebut "kelahiran kembali" atau sekalian menggunakan bahasa Inggris "rebirth" yang jauh lebih jelas daripada "tumimbal lahir".

Wikipedia Indonesia menuliskan kalimat "tumimbal lahir" sebagai istilah dalam agama Buddha (http://id.wikipedia.org/wiki/Tumimbal_lahir), mungkin karena terlalu seringnya disebut oleh umat Buddha tanpa diketahui asal-usulnya dan etimologinya, namun tetap saja aneh karena yang namanya bahasa Indonesia seharusnya dapat digunakan secara umum, bukan hanya menjadi istilah umat Buddha. Satu-satunya info yang saya temukan adalah dari link ini: http://www.mail-archive.com/mabindo@yahoogroups.com/msg05211.html yang mempertanyakan  hal yang sama, salah satu argumen menyatakan kata "tumimbal" berasal dari kata'timbal' [= berganti, pengganti] yang memperoleh sisipan 'm' atau 'um' yang memberinya makna 'pengulangan'. Cukup masuk akal karena kata "timbal" artinya timbang atau imbang, sehingga mungkin tumimbal lahir berarti kelahiran kembali yang sepadan/berimbang dengan perbuatannya. Tetapi tetap menjadi pertanyaan mengapa kata "tumimbal" tidak/belum diakui KBBI, sementara kata seperti sinambung (yang kata dasarnya "sambung") ada di KBBI.

Masih dari link yang sama, disebutkan juga menurut 'diktat' Dhamma Studi Group Bogor (DSGB), arti tumimbal adalah :"penerusan", maksudnya penerusan proses jasmani dan batin. Tapi tidak dirinci lebih lanjut akar katanya apa atau diserap dari bahasa apa, sehingga dasarnya pun tidak kuat.

Kita tunggu saja apakah akhirnya "tumimbal" akan menjadi kata resmi bahasa Indonesia. Tetapi selama arti kata ini sendiri belum jelas, rasanya tidak perlu latah menggunakannya selama ada kata lain yang lebih aman dan jelas.

No comments:

Post a Comment