Monday, October 28, 2013

Kelirulogi Dari Sang Hyang Adi Buddha Sampai Sun Go Kong


Ajaran Buddha yang dikenal saat ini berasal dari ajaran Siddhattha Gotama yang diperkirakan hidup sekitar 563-483 SM, setelah tercerahkan sempurna sebagai seorang Buddha, Beliau mengajar selama 45 tahun berkelana di Lembah Gangga, India.

Perkembangan ajaran Buddha sangat luas, namun dalam perkembangannya ke berbagai belahan dunia, ajaran Buddha tercampur dengan kepercayaan, budaya, atau legenda setempat sehingga sering menyebabkan salah kaprah bagi mereka yang tidak memahami Buddhisme. Contohnya di Indonesia, beberapa anggapan yang tidak benar antara lain adalah:

  • Orang keturunan tionghoa rata-rata beragama Buddha. Hal ini tidak benar karena banyak non-tionghoa yang beragama Buddha seperti di Bali, dan banyak keturunan tionghoa yang beragama selain Buddha (Kristen, Katolik, Kong Hu Cu, dan sebagian Islam). Besar kemungkinan anggapan ini timbul karena banyak keturunan tionghoa yang beragama Kong Hu Cu (pada saat belum resmi diakui sebagai agama resmi) yang menuliskan Buddha sebagai agamanya di KTP untuk menghindari konflik agama.
  • Orang beragama Buddha berdoa pada dewa-dewa. Hal ini disebabkan non-buddhis sulit membedakan vihara yang merupakan rumah ibadah agama Buddha dan klenteng yang merupakan rumah ibadah penganut Taoisme, dan terkadang memang posisi vihara dan klenteng berdekatan. Pada zaman orde baru banyak klenteng ditutup secara paksa karena imbas pelarangan kebudayaan tionghoa, karena itu banyak klenteng yang mengubah nama menjadi vihara, mengadopsi istilah dari bahasa Sansekerta atau Pali, dan mencatatkan surat izin dalam naungan agama Buddha. Terdapat dewa/orang besar yang dihormati pada Taoisme seperti Kwan Kong atau dewi Kwan Im, namun pada dasarnya Taoisme (yang juga meresap pada Kong Hu Cu) bersembahyang pada Tuhan atau Tian (langit, surga). Berbeda dengan Buddhisme, tidak ada satu sutta pun pada Nikaya-nikaya awal yang mengajarkan tentang berdoa kepada sosok Tuhan atau dewa, Buddhisme sendiri menolak keberadaan Tuhan walaupun menerima keberadaan dewa-dewa.
  • Tuhan dalam agama Buddha adalah Sang Hyang Adi Buddha. Hal ini dipercayai pada paham Buddhayana di Indonesia. Buddhayana bukanlah aliran agama Buddha, namun dimaksudkan sebagai wadah pemersatu 3 aliran besar yaitu Theravada, Mahayana, dan Tantrayana. Ashin Jinnarakkhita atau dikenal juga dengan Su Kong mempopulerkan Sang Hyang Adi Buddha ini sebagai sebutan Tuhan dalam agama Buddha khas Indonesia. Tentu saja tanpa perduli motif dan alasannya, ini bukanlah ajaran Buddha.
  • Sun Go Kong adalah salah satu dewa dalam agama Buddha. Ini adalah contoh tokoh khayal yang tercampur dengan ajaran Buddha, bahkan menjadikan Buddha sebagai salah satu tokoh cerita, terutama pada bagian cerita Buddha mengurung Sun Go Kong dalam gunung selama 500 tahun. Namun fiksi tetaplah fiksi, komik Tapak Sakti pun banyak mencatut nama Buddha pada jurus-jurusnya. Kisah Sun Go Kong (Journey to the West) sendiri baru ditulis pada abad 16 masehi, sekitar 2000 tahun setelah Sang Buddha parinibbana. Jadi, tidak ada hubungan antara Sun Go Kong dan Buddha.

3 comments:

  1. DOA KEPADA DEWA KWAN SENG TEE KUN
    Namo Kwan Seng Tee Kun (3x)
    Terpujilah Dewa Kwan Seng Tee Kun, Pembela Kebenaran Yang Berani Dan
    Berbudi Luhur. (3x)
    Kami Memuja Dan Berlindung Kepada Dewa Kwan Seng Tee Kun.
    Semoga Dewa Kwan Seng Tee Kun senantiasa mendampingi dan melindungi
    kami sehingga kami selamat dan terbebas dari mara bahaya serta kekuatan
    jahat.
    Semoga Dewa Kwan Seng Tee Kun membangkitkan keberanian dan kekuatan
    baik dalam diri kami mengikuti sifat Dewa Kwan Seng Tee Kun.

    ReplyDelete
  2. DOA KEPADA DEWA KWAN SENG TEE KUN
    Namo Kwan Seng Tee Kun (3x)
    Terpujilah Dewa Kwan Seng Tee Kun, Pembela Kebenaran Yang Berani Dan
    Berbudi Luhur. (3x)
    Kami Memuja Dan Berlindung Kepada Dewa Kwan Seng Tee Kun.
    Semoga Dewa Kwan Seng Tee Kun senantiasa mendampingi dan melindungi
    kami sehingga kami selamat dan terbebas dari mara bahaya serta kekuatan
    jahat.
    Semoga Dewa Kwan Seng Tee Kun membangkitkan keberanian dan kekuatan
    baik dalam diri kami mengikuti sifat Dewa Kwan Seng Tee Kun.

    ReplyDelete
  3. Dalil Sanghyang Adi Buddha,

    1. Kitab Udana 8 ayat 3
    2. Dharmakaya dalam Trikaya
    3. Kitab Sanghyang Kamayanikan

    Sanghyang Adi Buddha ini sebuah sebutan saja dan ada dalam Tripitaka Pali kitab Udana 8 ayat 3 (secara maknanya). Ketuhanan ya bukan Tuhan.

    ReplyDelete